Bismillaahirrahmaanirrahiim
Sahabat, Perhatikan gambar di atas seolah-olah ingin
mengatakan bahwa betapa berat dan kerasnya hidup ini. Sehingga mereka yang
tidak mampu menghadapinya akan tergilas, dan hilang dalam peredaran masa. Tapi
mungkin juga ada yang memaknai realitas ini, bahwa betapa tidak adilnya hidup!
Mengapa mereka yang sejak awalnya telah berdarah-darah menjalani sejengkal demi
sejengkal garis takdirnya dalam kesempitan, harus menanggung beban yang teramat
berat. Sementara mereka yang berada, yang siang dan malamnya dalam pelukan
kenyamanan, tetap saja berada dalam kenyamanan…
Sahabat, mungkin kita mengeluh. Ya, berkeluh kesah atas
semua hal yang terjadi dalam hidup kita. Itu memang fitrah manusia. Tapi cara
mengapresiasikan keluh kesah itu yang menunjukkan kualitas setiap manusia.
Tergantung pada perspektifnya tentang hidup. Bagi mereka yang menganggap hidup
ini pada dasarnya mudah dan serba menyenangkan, maka kehadiran cobaan dan
tantangan hidup akan menjadi keluh kesah. Keluh kesah yang sangat panjang.
Tetapi, bagi mereka yang meyakini bahwa hidup ini memang
keras. Ada pertarungan dan kompetisi di dalamnya. Ada keringat, air mata dan
juga berdarah-darah dalam menjalaninya. Maka cobaan dan tantangan hidup seberat
apa pun lebih dimaknai sebagai bunga-bunga hidup. Mereka senantiasa belajar
dari cobaan-cobaan tersebut. Mental mereka bahkan telah berubah menjadi baja
oleh tantangan-tantangan tersebut. Mereka, telah dibentuk oleh silih
bergantinya badai ujian dan cobaan…
Sahabat, janganlah manja seperti kerupuk. Jadilah baja yang
paling kuat di muka bumi ini. Sebab takdir memang tidak pernah memilih. Ketika
tiba masanya giliran kita, maka seketika itu juga badai cobaan akan mendatangi
kita. Hanya jiwa sekeras bajalah yang mampu tetap tegak berdiri menyongsong
setiap cobaan dan tantangan hidup dengan gagah. Sebab, hidup memang keras
kawan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar