Ketika seekor semut mati,
teman-teman yang satu sarang dengannya bisa segera mengetahuinya. Oleh karena
itu, resiko penyerangan terhadap koloni semut bisa sedikit dikurangi. Namun
bagaimana semut bisa tahu bahwa temannya akan mati?
Adalah suatu teori ilmiah yang
menjelaskan hal ini. Semut matimelepaskan zat kimia yang dihasilkan oleh
dekomposisi seperti asam lemak yang memberitahukan tanda kematian pada koloni
semut lainnya.
Namun teori ini kemudian
terbantahkan oleh hasil riset terbaru, Dong Hwan Choe.
“Semut bisa mengetahui temannya
akan mati karena adanya mekanisme berbeda yang tersembunyi di balik
necrophoresis yang menyingkirkan salah satu semut pada suatu koloni dalam satu
sarang yang sama”, kata Choe seperti dikutip dari Live Science, Kamis, 7 Mei
2009.
Kematian atau zat mati. Sementara
semut hidup selain memiliki zat tersebut, juga memiliki zat kimia lain yang
berhubungan dengan kehidupan atau disebut dengan ‘zat hidup’.
Ketika seekor semut mati, tingkat
zat hidup mereka akan berkurang atau bahkan menghilang sama sekali, sehingga
yang tersisa hanyalah zat mati.
“Jadi hal ini dikarenakan semut
yang mati tidak lagi mengeluarkan bau yang sama dengan semut yang hidup, bukan
karena mereka mengeluarkan zat baru pada saat setelah mereka mati“, akhiri
Choe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar